Kamis, 14 November 2013

materi hadits kls 1 diniyah takmiliyah



BAB 1
HADITS TENTANG PENTINGNYA ILMU, MENCARI ILMU DAN MENGAJARKAN ILMU

Kerangka Pembelajaran
Kompetensi Dasar

Memahami Tentang pentingnya ilmu, mencari ilmu dan mengajarkan ilmu

Indikator Pencapaian Hasil Belajar
v   Melafal kan Hadits dengan fasih
v   Menyebutkan arti Hadits dengan benar
v   Menyebutkan isi kandungan Hadits
v   Hafal Hadits beserta artinya dengan baik
v   Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits





1.    Hadits Tentang Pentingnya Ilmu, mencari Ilmu dan
        mengajarkan Ilmu

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوَِدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ (رواه الطبرانى والبيهقى )
a.           Arti Kata-Kata
Bersabda
=
قَالَ

Rasulullah
=
رَسُوْلُ اللهِ

Setiap anak Terlahir
=
كُلُّ مَوْلُوْدٍ

dilahirkan
=
يُوْلَدُ

Keadaan suci
=
عَلَى الْفِطْرَةِ

Maka kedua orang tua
=
فَأَ بَوَاهُ

Menjadikan yahudi
=
يُهَوِّدَانِهِ

Menjadikan Nashrani
=
وَيُنَصِّرَانِهِ

Menjadikan Majusi
=
وَيُمَجِّسَانِهِ


b.     Terjemah
Telah bersabda Rasulullah SAW : Setiap anak terlahir dalam(keadaan) suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi,nashrani dan majusi…(H.R.Thobroni dan Baihaqi)
c.     Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits ini menunjukan bahwa pentingnya Ilmu, Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia ketika dilahirkan dalam keadaan bodoh,tidak mengetahui apa-apa, tidak bisa bicara dan lain sebagainya selain menangis. Sedangkan tugas manusia di dunia ini adalah sebagai khalifah tugas yang sangat berat dari Allah SWT yaitu untuk melestarikan, mema’murkan dan mengambil manfaat dari semua makhluk-nya.oleh karena itu manusia harus cerdas, pinter, memiliki ilmu yang sangat tinggi untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa manusia yang lahir dalam keadaan suci, mempunyai potensi,mempunyai karakter maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi manusia yang berkualitas tinggi atau menjadi manusia berkualitas rendah. Dengan adanya Ilmu, pendidikan dari orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung anak bisa berbicara, bisa menghitung, membaca, bekerja dan lain sebagainya. Selain dari itu kita sudah mengetahui bahwa maju mundurnya, tinggi dan rendahnya martabat seseorang tergantung kepada ilmunya, amal perbuatan dan akhlaknya. Tidak akan ada perbuatan kalau tidak ada ilmunya, kalaulah manusia memaksakan diri untuk bekerja, beramal apapun tanpa mengetahui ilmunya pasti akan gagal.Ibnu Ruslan mengatakan “ Barang siapa yang beramal tidak memakai ilmunya pasti amalnya di tolak tidak diterima”.itulah pentinganya manusia harus memiliki ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Allah SWT dan Rasulnya telah mewajibkan kepada kita semua agar mencari ilmu supaya menjadi manusia yang cerdas,pinter dan mengerti untuk bisa meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2.  Sabda Nabi SAW :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْبِالصِّيْنِ فَإِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن عبد البر)
a.    Arti Kata-Kata
Bersabda                                   =
Rasulullah                                =
Carilah ilmu                              = 
قال
رسول الله
اطلبواا لعلم

Walaupun di Negara cina                 =
Maka sesungguhnya mencari ilmu =
Wajib                                                   =
Kepada seluruh umat islam             =
ولوبا لصين
فان طلب العلم
فريضة
على كل مسلم
b.   Terjemah
Rasulullah SAW Bersabda : Carilah Ilmu walaupun di Negara cina maka sesungguhnya mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi semua umat islam.
c.    Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits ini menunjukan tentang wajibnya mencari Ilmu seumur hidup karena Ilmu tidak ada batasnya. Selagi manusia masih hidup di dunia diwajibkan untuk mencari ilmu, walaupun ilmu itu adanya di negeri cina kita wajib untuk mencarinya.
Imam syafi’I r.a mengatakan:
مَنْ أَرَادَالّدُنْيَافَعَلَيْهِ بِالْعِلمِ وَمَنْ أَرَادَالأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya: Barang isapa yang mengharapkan kebahagian hidup di dunia maka harus mengetahui ilmunya, dan barang siapa yang mengharapkan kebahagian di akhirat maka harus mengetahui ilmunya.
Kita sebagai umat islam wajib hukumnya mencari ilmu untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Sebahagian ulama mengatakan:
اَلْْعِلْمُ نُوْرٌ وَالْجَهْلُ ظُلاَ مٌ
Artinya: Ilmu bagaikan laksana sebuah cahaya, kebodoan bagaikan laksana sebuah kegelapan.
Ilmu di ibaratkan laksana sebuah cahaya, karena ilmu bisa menerangi hati
dan pikiran manusia, jadi dengan ilmu kita bisa mengetahui apa-apa, yang tadinya kita tidak bisa menulis jadi bisa, tidak bisa membaca jadi bisa, tidak bisa menghitung jadi bisa menghitung, tidak tau apa-apa jadi tau dan lain sebagainya. Kebodoan di ibaratkan laksana sebuah kegelapan, karena menggelapkan hati dan pikiran manusia. Hidup manusia tidak terarah, tidak mengetahui halal dan haram karena bodo. Oleh karena itu mari mengeroksi diri kita masing-masing sudah sejauh mana ilmu yang kita miliki, terutama ilmu agama untuk melaksanakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk menghasilkan kebahagian di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk datang ke majlis ilmu, agar supaya kita setiap hari bertambah ilmu, dengan ilmu yang kita miliki kita bisa meraih derajat yang tinggi dan mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat.

3.    Hadits tentag mengajarkan ilmu
عَنْ عُثْمَانَ ابْنُ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري والترمدي)


a.   Arti Kata-Kata
Dari                                                   =
Dari Nabi                                          =

Bersabda                                          =
Sebaik-baik kalian                           =

Orang yang belajar Al-Qur’an       =
Dan mengajarkannya                     =
عن
عن النّبي
قال
خيركم
من تعلّم القرأن
وعلّمه
b.  Terjemah
Dari Utsman r.a dari Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik kalian  adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.
c.   Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Dalam hadits ini , terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.Tentu, baik belajar ataupun mengajar yang dapat membuat seseorang menjadi yang terbaik di sini, tidak bisa lepas dari keutamaan Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an adalah kalam Allah, firman-firman-Nya yang di turunkan kepada Nabi-Nya melalui pelantara Malaikat Jibril Alaihissalam. Al-Qur’an adalah sumber pertama dan acuan utama dalam ajaran islam. Karena keutamaan yang tinggi inilah, yang membuat Abu Abdirrahman As-sulami salah seorang yang meriwayatkan hadits ini rela belajar dan mengajarkan Al-Qur’an sejak zaman Utsman bin Affan hingga masa Al-Hajaj bin yusuf Ats-Tsaqafi.
Maksud belajar Al-Qur’an di sini, yaitu mempelajari cara membaca Al-Qur’an. Bukan mempelajari tafsir Al-Qur’an, asbabun nuzulnya, nasikh mansukhnya, balaghahnya, atau ilmu-ilmu lain dalam ulumul Qur’an. Meskipun ilmu-ilmu Al-Qur’an ini juga penting di pelajari, namun hadits ini menyebutkan bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah lebih utama. Mempelajari Al-Qur’an adalah belajar membaca Al-Qur’an dengan di sertai hukum tajwidnya, agar dapat membaca Al-Qur’an secara tartil dan benar seperti ketika Al-Qur’an di turunkan, karena belajar ilmu tajwid itu hukumnya wajib, begitu pula Allah dan Rasulnya sangat menyukai seorang muslim yang pandai membaca Al-Qur’an beserta ilmu tajwidnya.
Adapun maksud dari mengajarkan Al-Qur’an, yaitu mengajari orang lain cara membaca Al-Qur’an yang benar berdasarkan hukum tajwidnya. Sekiranya mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang di miliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, tentu mengajarkan Al-Qur’an lebih utama. Bahkan ketika sufyan Ats-tsauri ditanya, mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan Al-Qur’an, dia mengatakan bahwa mengajarkan Al-Qur’an lebih utama.
Namun demikian, meskipun orang yang belajar Al-Qur’an adalah sebaik-baik orang muslim dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain juga sebaik-baik orang muslim,tentu akan lebih baik dan utama lagi jika orang tersebut menggabungkan keduanya. Maksudnya, orang tersebut belajar cara membaca Al-Qur’an sekaligus mengajarkan kepada orang lain apa yang telah dipelajarinya. Dan , dari hadits ini juga dapat di pahami, bahwa orang yang mengajar Al-Qur’an harus mengalami fase belajar terlebih dahulu. Dia harus sudah pernah belajar membaca Al-Qur’an sebelumnya. Sebab, orang yang belum pernah belajar membaca Al-Qur’an, tetapi dia berani mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain, maka apa yang di ajarkannya akan banyak kesalahan. Karena dia mengajarkan sesuatu yang tidak di kuasai ilmunya.
Uji Kompetensi
1.  Manusia ketika di lahirkan dalam keadaan………………………………………….
2.  Tugas manusia di dunia ini sebagai………………………………………………………
3.     كل مولودartinya………………………………………………………………………………….
4.    على الفطرهartinya……………………………………………………………………………..
5.   mencari ilmu bagi setiap muslim hukumnya……………………………………….
6.     من أرادالدّنيا.......................................................بالعلم
7.   Ilmu bagaikan laksana sebuah…………………………………………………………….
8.   kebodoan bagaikan laksana sebuah……………………………………………………
9.   Sebagian amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang
      Terbaik diantara yang lainnya adalah………………………………………………..
10. خيركم من تعلّم القرأن وعلّمه artinya……………………………………………….




TUGAS
Tulislah hadits tentang mengajarkan ilmu beserta artinya !
Hapalkanlah hadits pentingnya ilmu,mencari ilmu dan mengajarkan ilmu
Dengan benar dan fasih !
Biasakanlah membaca Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an kepada oaring lain !







HADITS TENTANG SALAM DAN BERJABAT TANGAN

Kerangka pembelajaran
Kompetensi Dasar

Memahami pokok-pokok isi kandungan hadits tentang salam dan berjabat tangan

Indikator Pencapaian hasil Belajar
v Melafal hadits dengan fasih
v Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang     pentingnya salam dan berjabat tangan





1.           Hadits Tentang  Salam dan berjabat tangan
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَورَضِيَ اللهُ عَنْهُمَاأَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الإِسْلاَمُ خَيْرٌ ؟ قَالَ:تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتُقْرِأُالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَّمْ تَعْرِفْ (متفق عليه)
a.              Arti kata-kata
Dari                                                        =
Seorang lelaki                                      =
Bertanya                                               =
Rasulullah                                             =
Apakah yang terbaik di dalam islam=
Bersabda                                               =
Memberi makanan                             = Memberi salam                                   =
Terhadap orang yang kau kenal       =             
Atau tidak kau kenal                           =
  

عن
أنّ رجلا
سأل
رسول الله
أيّ الإسلام خير
قال
تطعم الطعام
وتقرأالسلام
على من عرفت
ومن لم تعرف
b.       Terjemah
Abdullah bin Amru r.a berkata: Seorang bertanya kepada Nabi SAW : apakah yang terbaik di dalam islam ? jawab Nabi : member makanan dan member salam terhadap orang yang kau kenal atau tidak kau kenal. (Buchary, muslim)
c.       Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Dalam hadits ini Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar mempunyai sifat social sesama umat muslim yaitu memberikan makanan                                                        
Dalam bentuk sadaqah. Juga Rasulullah menganjurkan kepada kita supaya membiasakan membacakan salam kepada sesama muslim atau non muslim baik yang kau kenal atau yang tidak kau kenal. Salam bukan sekedar ungkapan kasih sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logika kasih sayang yang di wujudkan dalam bentuk do’a pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang arab yang mendo’akan untuk  tetap hidup, tetapi salam mendo’akan agar hidup dengan penuh kebaikan. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapa pun juga tanpa perkenan Allah SWT. Jadi jika kita memahami hadits ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua umat muslim. Karena itu Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran pengucapan salam antar sesama muslim baik yang kau kenal atau yang tidak kau kenal dan beliau menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama diantara perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan. Selanjutnya Rasulullah SAW memberikan arahan member salam bahwa :
·        Orang yang berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan kaki
·        Orang yang berjalan kaki harus member salam kepada yang duduk
·        Kelompokyang lebih sedikit harus memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya
·        Yang meninggalkan tempat harus memberi salam kepada yang di tinggal
·        Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab)
·        Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Disamping harus memberi salam, kita juga harus menjawab salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada kita, baik yang kau kenal maupun yang tidak kau kenal. sebagimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86:
وَإِذَاحُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْابِأَحْسَنَ مِنْهَاأَوْرُدُّوْهَاإِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا (النساء :86)
Artinya: Apabila kamu di hormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik. Hal ini telah di contohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan oleh ibnu jarir dan ibnu Abi Hathim. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatny, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah.” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah.” Maka Rasulullah SAW membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh.” Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuh.” Rasulullah SAW menjawab: “Wa’alaika.” Orang ketiga pun terpanjat dan bertanya, namun tetap dengan kerendah-hatian, “Wahai Rasulullah, ketika mereka mengucapkan salam yang ringkas kepadamu, Engkau membalas dengan salam yang lebih baik kalimatnya. Sedang aku memberi salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut Engkau membalasku dengan sangat singkat hanya dengan, “Wa’alaika.” Rasulullah SAW menjawab, “ engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih baik. Karena itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang dijabarkan Allah didalam Al-Qur’an.”
Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, membalas salam dengan tiga frasa (anak kalimat) itu hukumnya sunnah, yaitu cara yang di lakukan Nabi Muhammad SAW. Kebijaksanaan  membatasi salam denga tiga frasa ini karena salam dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.

Hadits berjabat tangan

 Sabda Nabi SAW:
وَعَنِ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:مَامِنْ مُّسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّغُفِرَلَهُمَاقَبْلَ أَنْ يَّتَفَرَّقَا. (رواه ابوداود)


a.      Arti kata-kata

Dari
=
وعن

Bersabda
=
قال

Rasulullah
=
رسول الله

Tiada dua orang muslim
=
مامن مسلمين

Bertemu
=
يلتقيان

Berjabat tangan
=
فيتصا فحان

Melainkan diampunkan dosa keduanya 
=
الاغفرلهما

Sebelum berpisah
=
قبل ان يتفرقا
b.      Terjemah
Al-Barra’ r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Tiada dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan, melainkan diampunkan dosa keduanya sebelum berpisah. (Abu Dawud).
c.      Pokok-pokok isi kandungan hadits
Dalam hadits ini Rasulullah SAW memberikan sebuah contoh yang sangat baik, ketika kita bertemu dengan seseorang yang muslim atau yang non muslim, disamping kita memberikan salam di anjurkan pula untuk berjabat tangan karena pahalanya sangat besar Allah akan mengampuni dosa kita. berjabat tangan artinya: meletakan telapak tangan pada telapak tangan orang lain, akan tetapi berjabat tangan disini yang hukumnya sunnah yaitu berjabat tangan antara sesama laki-laki atau sesama wanita, sedangkan berjabat tangan lelaki bersama wanita yang bukan muhrimnya hukumnya haram.
Adapun hikmah dan keutamaan berjabat tangan adalah:
1.     Terampuninya dosa, sebagaimana hadits yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW
2.     Menimbulkan rasa cinta antara orang yang saling bersalaman
3.     Menimbulkan ketenangan jiwa
4.     Menghilangkan kebencian dalam hati
5.     Berjabat tangan merupakan ciri orang-orang yang hatinya lembut
Untuk itu kita sebagai umat muslim biasakanlah mengucapkan salam dan berjabat tangan agar kita selamanya ada dalam lindungan dan magfirrahnya Allah SWT. Orang yang senantiasa membiasakan mengucapkan salam dan berjabat tangan hidupnya akan tentram,tenang,damai,mulia dan selamat di dunia dan akhirat. Karena salam mempunyai arti untuk keselamatan, kedamaian,ketentraman dan ketenangan.



Uji Kompetensi
Isilah dengan jawaban yang benar !
1.      Pekerjaan yang terbaik di dalam islam adalah…………………………………….
2.     Orang yang berkendaraan harus memberikan salam kepada………………………………………………………………………………………………..
3.     Yang meninggalkan tempat harus memberika salam kepada…………………………………………………………………………………………………
4.     السلام عليكم  artinya……………………………………………………………………………
5.     اي الاسلام خير  artinya……………………………………………………………………….
6.     Menjawab salam hukumnya………………………………………………………………
7.     واذاحييتم بتحية فحيواباحسن منها أوردوها  potongan ayat Tersebut
      Terdapat dalam surat………………………………………………………………………….
8.     ما من مسلمين artinya…………………………………………………………………………
9.     Sebutkan salah satu keutamaan berjabat tangan…………………………………
10.            Berjabat tangan artinya……………………………………………………………………….

Tugas
Tulislah hadits tentang salam beserta artinya
Hapalkanlah hadits tentang salam dengan fasih
Biasakanlah gemar mengucapkan salam dan berjabat tangan












 Hadits Tentang kewajiban bertaqwa

Kerangka pembelajaran
Kompetensi Dasar

Memahami pokok-pokok isi kandungan hadits tentang kewajiban bertaqwa

Indikator Pencapaian hasil Belajar
v Melafal hadits dengan fasih
v Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang    
 Kewajiban bertaqwa



1.    Hadits Tentang Kewajiban bertaqwa
عن ابى در قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق النا س بخلق حسن. (رواه التر مدي)
a.   Arti kata-kata
Bertaqwalah                                         =
Dimana saja                                         =

Engkau berda                                       =
Iringilah                                                 =

Perbuatan buruk                                 =
Perbuatan baik                                    =
Menghapus                                          =
Bergaulah                                             =

Dengan akhlak                                     =
Yang baik                                               =
                    
اتق
حيثما
كنت
اتبع
السيئة
الحسنة
تمحها
خالق
بخلق
حسن
b.    Terjemahan
2.     Dari Abi Dzar r.a Berkata, Rasulullah SAW bersabda, bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik tentu akan menghapusnya dan bergaulah sesame manusia dengan akhlak yang baik (H.R.At. Turmudzi)
c.    Pokok-pokok isi kandungan hadits
Taqwa adalah taat mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya, dengan hati yang ikhlas semata-mata mengharapkan keridhoan Allah SWT. Taqwa dapat membuat orang berkedudukan mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13 :                 
....إن أكرمكم عند الله أتقاكم.... (الحجرات)

 Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang 
                   Yang paling bertaqwa diantara kalian.
Selanjutnya di dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW Menyuruh kita sebagai umatnya agar bertaqwa kepada Allah SWT di manapunkita berada. Kemudian Nabi juga menyuruh agar segera mengiringi keburukan dengan perbuatan baik. Dan bergaulah dengan manusia.
Hadits ini menunjukan bahwa bertaqwa kepada Allah tidak hanya beribadah kepada Allah saja, tetapi harus berakhlak baik terhadap sesame manusia. Apalagi terlanjur berbuat keburukan segera mengiringinya dengan perbuatan baik, sehingga keburukan itu dapat terhapus. Dapat kita simpulkan bahwa perintah pertama dalam Hadits ini
Adalah bertaqwa kepada Allah SWT. Orang yang bertaqwa tidak memandang tempat ataupun waktu. Dimanapun kita berada dan saat yang bagaimana pun kita tetap taat menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya.
Orang bertaqwa tidak hanya taat apabila berkumpul dengan orang lain, tetapi ia tetap taat,pada saat berkumpul dengan orang lain dan pada saat sendirian. Baik dalam kedaan senang maupun dalam keadaan susah. Di rumah atau dalam perjalanan, di negeri sendiri atau di negeri orang. Ia mentaati perintah agama semata-mata hanya karena Allah, bukan karena manusia. Di manapun manusia berada, Allah akan tetap melihat dan mengetahi. Orang yang berbuat jahat bersembunyi sendirian dan dalam rumah yang terkunci atau rumah itu terletak di tengah hutan, niscaya Allah mengetahuinya. Itulah Nabi menyuruh agar bertaqwa di manapun kita berada.
Perintah kedua adalah agar mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Ketika seseorang terlanjur melakukan perbuatan buruk, segeralah ia menebusnya dengan perbuatan baik, karena perbuatan buruk itu akan terhapus. Perbuatan buruk adalah perbuatan yang dilarang islam seperti mengupat, mencela, membicarakan aib orang lain,menghina sesama kawan, mengolok-olokan, hasad, dengki,iri hati dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan seperti itu termasuk perbuatan dosa. Jika ia terlanjur melakukannya, hendaklah segera minta maaf, kemudian bertaubat kepada Allah serta menebusnya dengan perbuatan baik, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, menolong orang lain, mengembirakan hati orang lain dan lain-lain.
Dosa perbuatan buruk yang terlanjur di lakukan itu akan terhapus oleh pahala perbuatan baik yang kita lakukan sesudahnya.
Perintah ketiga, yaitu agar bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang mulia. Nabi kita Muhammad SAW menyuruh umatnya agar bergaul sesama manusia dengan akhlak yang baik, karena salah satu tugas beliau adalah menyempurnakan akhlak. Rasulullah SAW bersabda:

عن أبى هريرة رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: انما بعثت لأ تمم مكا رم الأ خلا ق . ( رواه البخا رى )
Artinya : Dari Abu Hurairah R.A dari Nabi Muhammad SAW beliau Bersabda : “ Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan Akhlak yang mulia. “ (H.R.Al Bukhari)                                                           
Akhlak terdiri dari empat bagian :
1.    Akhlak kepada Allah
2.    Akhlak terhadap sesama manusia
3.    Akhlak terhadap diri sendiri
4.    Akhlak terhadap mahluk lainnya.
Perintah Nabi untuk bergaul sesama manusia dengan akhlak yang baik adalah perintah yang bertujuan menyempurnakan akhlak manusia terhadap sesama manusia.
Maksud bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik bersikap dan bertingkah laku menyenangkan, dan tidak menyakiti  orang lain, misalnya: sopan santun,bermuka manis, tutur kata yang halus menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, jujur, ramah tamah,suka menolong, tidak sombong, tidak suka mengumpat dan mencela, tidak suka menjelekan orang lain, tidak suka berburuk sangka, tidak suka berkelakuan kasar dan sebagainya.

d.    KESIMPULAN
1.    Taqwa harus di lakukan di manapun kita berada
2.    Orang yang bertaqwa, taat beribadah kepada Allah dan berakhlak
        Mulia terhadap sesama manusia.
3.    Jika orang terlanjur melakukan perbuatan buruk, hendaklah segera
        Mengiringinya dengan perbuatan baik.
4.   Hendaklah kita bergaul sesama manusia dengan akhlak yang baik dan
Menghindarkan    perbuatan   yang dapat  menyakitkan hati orang lain.
5.    Nabi Muhammad SAW di utus oleh Allah SWT untuk 
        Menyempurnakan akhlak yang mulia



2.     Sabda Nabi Muhammad SAW
عن حبيب ابن فراش رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: المسلم أ خوالمسلم لاأفضل أحدكم الابالتقوى (رواه الطبرانى)
a.      Arti kata-kata

Dari

عن
Bersabda

قال
Rasulullah

رسول الله
Kaum muslimin,orang-orang islam 

أخوالمسلم
Saudara-saudara orang islam

لاأفضل
Tidak ada kelebihan

أحدكم
Salah seorang kamu semua

الابالتقوى
Kecuali karena taqwa






b.    Terjemah
Dari Habib bin Firasy R.A berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : Kaum muslimin itu bersaudara tidak ada kelebihan seseorang atas yang lain kecuali karena Taqwa (H.R.Thabrani)
c.    pokok-pokok isi kandungan hadits
Hadits ini menerangkan bahwa orang muslim dengan orang muslim lainnya adalah bersaudara.tidak ada kelebihan atas orang lain kecuali karena taqwanya.
Maksud sabda Nabi Muhammad SAW diatas adalah semua orang Islam itu bersudara, yang kaya, yang miskin, yang pandai, yang bodoh, yang kuat, yang lemah, yang berpangkat maupun masyarakat biasa, semua bersaudara. Karena tidak  pantas apabila sesama orang muslim saling meremehkan dan merendahkan, saling mengejek atau menghina. Sesama muslim harus hidup rukun, bersatu, tolong menolong dan bantu membantu satu sama lain. Orang wajib menolong orang yang miskin, orang yang pandai mengajar orang yang bodoh, sikuat membantu yang lemah, orang berpangkat dan penguasa wajib melindungi rakyatnya. Apabila ada orang yang terkena musibah, yang lain segera menolong mengatasi kesulitannya. Dengan cara seperti itu akan tercapai persaudaraan dan persatuan umat Islam. Semua orang Islam mempunyai kedudukan yang sama, karena diciptakan Allah SWT dengan cara yang sama dan mereka bersaudara. Tidak ada seorang muslim yang lebih utama dari muslim lainnya. Satu-satunya hal yang membedakan keutamaan orang muslim ialah taqwa. Kepandaian,kekuatan,kekayaan, Jabatan,pangkat dan kegagahan/kecantikan seseorang tidak dapat membuat seseorang menjadi utama dan mulia.Yang menentukan kemulian seseorang adalah ketaqwaannya, sesuai firman Allah SWT
إن أكرمكم عندالله أتقاكم....(الحجرات    )
Artinya: “ Sesungguhnya (orang) yang paling mulia di hadapan Allah adalah (orang) yang paling taqwa di antara kamu.” (QS.Al-Hujurat: 13)
Dengan firman Allah ini jelas bahwa ketaqwaan itu yang membuat seseorang lebih mulia menurut pandangan Allah, makin tinggi derajat taqwa seseorang makin tinggi pula derajat kemuliannya di sisi Allah SWT.
Orang yang lebih bertaqwa kepada Allah lebih mulia kedudukannya di sisi Allah dari pada orang kaya yang tidak bertaqwa. Orang bodoh yang lebih bertaqwa lebih mulia dari pada orang pandai yang tidak bertaqwa, orang miskin yang lebih bertaqwa lebih mulia di sisi Allah dari pada orang kaya, berkedudukan dan berpangkat yang tidak bertaqwa.
Itulah sebabnya seseorang yang memiliki kelebihan kekayaan, kapandaian dan kekuatan tidak boleh sombong dan tidak boleh menghina orang yang lemah dan rendah dan orang yang lemah itu lebih utama dan mulia dari pada orang yang menghinanya, karena ia lebih bertaqwa terhadap Allah SWT. Yang lebih mulia dan lebih utama lagi ialah orang pandai, kaya,berkedudukan dan gagah atau cantik yang bertaqwa terhadap Allah SWT dan suka menolong orang-orang yang miskin dan rakyat kecil.
Pengertian Taqwa:
Taqwa ialah taat menjalankan perintah Allah SWT  dan meninggalkan larangan-Nya dengan ikhlas, semata-mata mengharapkan keridhoan Allah. Orang yang bertaqwa selalu menjalankan ajaran Islam.  Ia selalu mengerjakan perintah-perinta-Nya dan menghindarkan larangan-larangan-Nya.
“Atqaakum” yang paling taqwa diantara kamu berarti orang yang lebih taat menjalankan perintah agama, lebih ikhlas melaksanakan aturan dan hukum Allah. Tidak pernah meninggalkan shalat 5 waktu sehari semalam. Rajin melaksanakan ibadah sunnah tidak pernah meninggalkan puasa Ramadhan, kecuali udzur Syar’i. zakat selalu dibayarkan, baik zakat fitrah maupun zakat harta. Sesama manusia ia selalu berakhlak mulia.
Taqwa adalah sumber akhlak yang mulia. Orang yang bertaqwa pasti memiliki akhlak yang terpuji, baik akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap diri sendiri maupun akhlak terhadap makhluk lainnya. Sifat , tingkah laku dan perbuatan sehari-haribagi yang bertaqwa menunjukan budi pekerti yang luhur. Di dalam pergaulan sesama teman ia selalu menyenangkan hati orang lain, selalu menepati janji, tidak pernah berdusta, selalu jujur, rendah hati, ramah tamah dan sopan santun. Orang yang bertaqwa adalah orang yang dekat dengan Allah dan sesama manusia. Ia akan di senangi dan dikasihi Tuhan serta disayangi kawan-kawannya.

KESIMPULAN
1.     Kaum muslimin itu bersaudara
2.     Semua orang Islam tidak boleh saling merendahkan dan menghina orang lain.
3.     Semua muslim memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah SWT
4.     Kemuliaan seseorang di tentukan oleh ketaqwaannya.
5.     Taqwa itu ialah menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya
6.     Orang yang bertaqwa akan berakhlak mulia, baik terhadap Allah, terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri maupun terhadap makhluk yang lain.

Uji Kompetensi

1.     المسلم أخوالمسلم لا أفضل...............................................................
2.     أخوالمسلم   artinya……………………………………………………………………………..
3.     ان اكرمكم عندالله اتقكم  artinya…………………………………………………………..
4.     ان اكرمكم عندالله اتقكم  terdapat dalam surat…………………..ayat………….
5.     Kaum muslimin itu………………………………………………………………………………
6.     Semua orang Islam tidak boleh saling…………………………………………………..
7.     Semua muslim memiliki kedudukan yang sama di sisi………………………….
8.     Kemuliaan seseorang ditentukan oleh………………………………………………….
9.     Taqwa itu ialah……………………………………………………………………………………
10.           Jika orang terlanjur melakukan perbuatan buruk, hendaklah……..........
……………………………………………………………………………………………………………

TUGAS
Tulislah hadits tentang Taqwa beserta artinya
Hapalkanlah hadits tentang Taqwa dengan fasih
Biasakanlah berakhlak mulia dan tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT










Hadits Tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan

Kerangka pembelajaran
Kompetensi Dasar

Memahami pokok-pokok isi kandungan hadits tentang
Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan

Indikator Pencapaian hasil Belajar
v Melafal hadits dengan fasih
v Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang    
       Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan




1.   Hadits Tentang Rukun Iman
Nabi SAW Bersabda:
الايمان ان تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الاخروتؤمن بالقدر خيره وشره.
a.      Arti Kata-kata
Iman                                                     =
Engkau percaya                                 =

Kepada Allah                                      =
Dan malaikat-malaikat-Nya             =
Dan kitab-kitab-Nya                          =

Dan rasul-rasul-Nya                          =
Dan hari akhir/hari kiamat              =

Dan kepada taqdir                            =
Baiknya                                               =
Dan buruknya                                    =

الايمان
ان تؤمن
بالله
وملائكته
وكتبه
ورسله
واليوم الاخر
بالقدر
خيره
وشره
b.      Terjemah
Iman yaitu engkau percaya kepada Allah, kepada Malaikat-Malaikat Nya, kepada Kitab-Kitab Nya, kepada Rasul-Rasul Nya, kepada Hari akhir/Hari kiamat dan engkau percaya kepada takdir yang baik dan buruk. HR.Lima(imam Hadits).
c.       Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits ini menjelaskan tentang pokok keimanan yang harus kita yakini dengan sepenuh hati. Pokok-pokok keimanan tersebut terdiri atas enam macam, yang biasa disebut dengan rukun iman, yaitu:
1.     Iman kepada Allah
2.     Iman kepada para Malaikat
3.     Iman kepada Kitab-kitab Allah
4.     Iman kepada Rasul-Rasul Allah
5.     Iman kepada Hari Akhir
6.     Iman kepada Taqdir Allah

Keenam rukun iman diatas wajib kita percayai seluruhnya tidak boleh tertinggal satupun. Misalnya: kita tidak percaya kepada Hari Akhir, ini tidak dibenarkan oleh agama, karena enam rukun iman tersebut satu sama lain saling berkaitan.
Bagi orang muslim, iman adalah pondasi atau dasar. Orang yang tidak punya iman adalah bagaikan rumah yang tidak punya pondasi, sehingga mudah roboh. Iman juga merupakan syarat syah nya beramal. Seseorang yang tidak beriman tidak diterima amal shalehnya oleh Allah.
Walaupun  iman seseorang itu tidak tampak, namun dapat di lihat dalam perbuatan dan tingkah lakunya. Itulah sebabnya iman harus di wujudkan dalam perbuatan yang baik atau amal shaleh.
Dalam surat Al-Ashr Allah berfirman
 والعصر1  ان الإنسان لفي خسر 2 الا الدين امنوا وعملوا الصلحت وتواÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ    
صوابالحق وتوا صوابالصبر 3
Artinya :
1.     Demi masa
2.     Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
3.     Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati tentang kebenaran dan nasehat menasehati tentang kesabaran.

2.   Hadits Tentang Rukun Islam
عن ابن عمررضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بني الإسلام على خمس : شهادة أن لاإله ا لاالله, وان محمدا رسول الله واقام الصلاة وايتاءالزكاة وحج البيت وصوم رمضان (رواه البخارى)



a.      Arti Kata-kata

Dari Ibnu Ummar r.a                               =
Berkata                                                      =
Didirikan                                                    =
Islam                                                          =

Atas lima                                                   =
Bersaksi                                                     =
Bahwa tidak ada tuhan                           =
Kecuali  Allah                                            =

Dan sesungguhnya Nabi Muhammad  =
Utusan Allah                                             =
Dan mendirikan shalat                           =
Dan membayar zakat                             =
Dan haji                                                    =
Dan puasa di bulan Ramadhan            =
                       
عن ابن عمر رضي الله عنه
قال
بني
الإسلام
على خمس
شهادة
ان لاإله
الاالله
وأن محمد
رسول الله
واقام الصلاة
وايتاءالزكاة
وحج البيت
وصوم رمضان
b.     Terjemah
 Dari Ibnu Umar RA berkata Rasulullah SAW bersabda: Islam itu didirikan      atas lima perkara:
1.     Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu utusan Allah
2.     Mendirikan Shalat
3.     Membayar Zakat
4.     Pergi Haji jika mampu
5.     Puasa pada bulan Ramdhan
(HR.Al-Bukhari)

c.      Pokok-pokok isi kandungan hadits
 Hadits ini menjelaskan pokok-pokok agama Islam yang biasa disebut dengan rukun Islam. Pokok agama Islam (rukun islam) ada lima, sebagaimana isi hadits di atas:
1.     Syahadat.
Syahadat  atau kesaksian ada dua macam yaitu syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Keduanya disebut syahadatain.
a.     Syahadat tauhid
أشهد أن لاإله إلاالله
Artinya: “ Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah “
b.     Syahadat rasul
وأشهد أن محمدارسول الله
Artinya: “ Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.”
2.     Mengerjakan atau mendirikan Shalat
Shalat merupakan salah satu pokok-pokok agama Islam yang harus di kerjakan. Shalat yang wajib di kerjakan oleh seorang muslim dalam sehari semalam ada lima, yaitu Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh.
3.     Membayar Zakat
Zakat yaitu mengeluarkan sebagian harta benda kita untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya menurut ukuran dan aturan tertentu.
Zakat ada dua, yaitu Zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah yaitu zakat badan yang di keluarkan menjelang hari raya Idul Fitri.
Zakat maal yaitu zakat yang berupa harta benda, seperti: zakat hasil tanaman (makanan) pokok, binatang ternak, emas, uang dan sebagainya.
4.     Puasa Ramadhan
Puasa bulan Ramadhan wajib dilaksanakan sebulan penuh bagi setiap muslim kecuali dalam keadaan berhalangan yang di bolehkan oleh syara’, seperti  sakit, hamil tua, atau sedang dalam perjalanan, maka diberi keringanan untuk mengerjakan pada hari lain di luar bulan Ramadhan.
5.     Pergi haji
Menunaikan ibadah Haji wajib bagi orang muslim yang mampu. Ibadah haji dilaksanakan di Makkah pada bulan Dzulhujjah atau bulan haji.
Lima pokok ajaran Islam ini harus dilaksanakan seluruhnya oleh setiap muslim menurut syarat-syarat tertentu, seperti zakat dan ibadah haji dilakukan oleh mereka yang mampu.
3.   Hadits Tentang Ihsan
  الإحسان: ان تعبدالله كأ نك تراه وإن لم تكن تراه فإنه يراك.  (رواه مسلم)
a.     Arti Kata-kata
Ikhsan (berbuat baik)                        =
Engkau menyembah                         =

Seolah- olah engkau melihat-Nya  =
Dan jika tidak engkau melihat-Nya=

Maka sesungguhnya Dia (Allah)     =
Melihatmu                                         =


الإحسان
أن تعبدالله
كأنك تراه
وإن لم تكن تراه
فإنه
يراك
b.     Terjemah
Ikhsan ialah engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu. H.R.Muslim
c.      Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits ini memberikan petunjuk kepada kita agar hendaknya suasana hati dan perilaku kita senantiasa dekat dengan Allah, sehingga semua sikap dan tindakan kita sesuai dengan aturan dan hukum Allah.
Dengan ihsan, berarti ibadah kita dan pengabdian diri kita kepada Allah harus dilaksanakan secara ikhlas semata-mata hanya karena Allah. Kita seolah-olah selalu melihat-Nya dengan keyakinan bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita.
Dengan ihsan kita dituntut untuk selalu berbuat baik dalam segala pekerjaan, yaitu mengerjakan amal perbuatan menurut ajaran Allah. Orang yang mencapai tahap ikhsan biasanya tidak akan berbuat dosa, misalnya berbohong, menipu, mencuri, berbuat semena-mena pada orang lain dan lain sebagainya. Mengapa demikian ?, karena dia merasa bahwa segala gerak geriknya selalu dilihat dan diawasi oleh Allah. Orang yang mencapai ikhsan juga akan senantiasa berbuat baik kepada siapa saja, baik kepada sesama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan terhadap apa yang terdapat dalam alam semesta ini. Orang yang berbuat baik atau ikhsan disebut mukhsin. Seseorang dapat disebut mukhsin, apabila semua pekerjaan dan perbuatannya baik dalam beribadah maupun dalam perbuatan sehari-hari dilaksanakan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.

Uji Kompetensi
Isilah titik-titik di bawah ini denagan benar !

1.     Iman secara bahasa artinya…………………………………………………………………
2.     وكتبه Artinya………………………………………………………………………………………
3.     Adanya bumi, langit dan alam semesta beserta isinya adalah bukti adanya………………………………………………………………………………………………..
4.     Orang yang berbuat baik tanpa dilandasi iman kepada Allah SWT, maka amalnya…………………………………………………………………………………….
5.     Menurut hadits tentang islam, rukun islam itu terdiri atas…………………………………………………………………………………………..pokok
6.     Salahsatu pokok ajaran agama islam yang biasanya dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri adalah……………………………………………………
7.     Pokok islam yang pertama ialah…………………………………………………………..
8.     Orang yang senantiasa berbuat baik (ihsan) disebut……………………………
9.     Di dalam beribadah, Walaupun kita tidak bisa melihat Allah, tapi kita yakin bahwa Allah……………………………………………………………………………….
10.           Apa yang di maksud dengan ihsan……………………………………………………..
TUGAS :
Tulis kembali hadits tentang iman dengan benar !
Hapalkan hadits tentang ikhsan dengan fasih !







Hadits Tentang Bersyukur

Kerangka pembelajaran
Kompetensi Dasar

Memahami pokok-pokok isi kandungan hadits tentang
Bersyukur

Indikator Pencapaian hasil Belajar
v Melafal hadits dengan fasih
v Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang    
       Bersyukur




1.   Hadits Tentang Bersyukur
وعن أنس رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله ليرضى عن العبد يأ كل الأكلة فيحمده عليها ويشرب الشربة فيحمده عليها. (رواه مسلم )
a.      Arti Kata-Kata
Dari                                                      =
Bersabda                                             =

Rasulullah                                           =
Sesungguhnya Allah                          =
Puas/ meridhai                                  =
Dari seorang                                       =

Bila makan                                          =
Membaca Alhamdulillah                  =
Dan minum                                        =

Membaca Alhamdulillah                 =
عن
قال
رسول الله
ان الله
ليرضى
عن العبد
يأكل الأكلة
فيحمده عليها
ويشرب الشربة
فيحمده عليها

b.     Terjemah
Dari Anas r.a berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Allah puas dari seorang yang bila makan membaca Alhamdulillah dan jika minum membaca Alhamdulillah (memuji Allah atas pemberian ni’mat makan dan minum itu).
c.      Pokok –pokok isi kandungan hadits
Hadits ini memberikan pelajaran agar kita selalu bersyukur kepada Allah atas ni’mat-ni’mat-Nya yang telah diberikan kepada kita seperti ni’mta sehat akal, sehat badan, sehat jasmani,sehat rohani, ni’mat iman, ni’mat islam, ni’mat di beri mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan ni’mat-ni’mat yang lainnya. Jikalau kita menghitung keni’matan yang diberikan Allah SWT kepada kita dengan alat yang paling canggih yang ada di dunia ini,niscaya tidak akan terhitung. Ini menunjukan betapa banyaknya ni’mat Allah yang diberikan kepada hambanya. Timbul pertanyaan, “sudahkah kita mensyukuri keni’matan itu?
Syukur secara bahasa artinya,”membuka dan menyatakan” membuka dan menyatakan kenikmatan kepada orang lain baik secara lisan dengan mengucapkan terima kasih “الحمد لله  atau berupa perbuatan yang misalnya : sedekah atau sifat yang terpuji lainnya. Sedangkan hakikat syukur adalah: menggunakan seluruh nikmat yang diberikan Allah SWT untuk taat kepada Nya dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat. Dengan kata lain syukur itu suatu sikap perilaku seseorang yang merasa tenang, puas dan berterima kasih atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Pada  dasarnya Allah SWT tidak membutuhkan manusia untuk bersyukur tetapi manusialah yang lebih membutuhkannya. Jika banyak diantara manusia yang bersyukur Allah tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari bersyukurnya, begitu pula sebaliknya jika banyak manusia bahkan seluruh manusia yang kufur/ tidak mau bersyukur, Allah SWT tidak akan pernah merasa rugi, tetapi semua apa yang dilakukan manusia kembali pada dirinya sendiri.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Naml ayat 40:
....ومن شكرفإنما يشكر لنفسه  ومن كفر فإن ربي غني كريم . (النحل 40 )
  Artinaya :  “ Barang siapa yang bersyukur, maka hal itu adalah untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar (tidak mansyukuri nikmat) sesungguhnya Allah itu Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (Q.S. An-Naml: 40)
Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
 لئن شكرتم لأ زيد نكم ولئن كفرتم إن عذا بي لشديد. (ابراهيم 7)
Artinya :  “ sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami menambah nikmatmu dan jika kamu mengingkari/kufur terhadap nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S.Ibrahim: 7)
Dua ayat Al-Qur’an di atas sudah jelas bahwa kita bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita manfaat dan hikmahnya untuk diri kita sendiri. Kalau kita pandai bersyukur kepada Allah SWT insya Allah nikmat yang ada bakal tetap dan berkah dan akan cepat mendatangkan nikmat yang belum ada, akan tetapi jika kita tidak pandai bersyukur kepada Allah SWT atas nikmtnya, maka akibatnya nikmat yang ada akan hilang barokahnya dan akan mendatangkan azab/siksa dari Allah SWT baik didunia maupun di akhirat. Dan gunakanlah kenikmatan yang di berikan Allah kepada kita sesuai dengan jalan di ridhai Allah serta kita harus selalu ingat kepada Allah dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

Uji Kompetensi
1.      ان الله ليرضىartinaya……………………………………………………………………….
2.     فيحمده  artinya……………………………………………………………………………………
3.     لئن شكرتم لأزيد نكم ولئن كفرتم.......................................................
4.     ومن شكر فإنما يشكر لنفسه ومن كفر فإن ربي غني كريم  firman ini terdapat dalam Al-Qur’an surat………………………………ayat……………………
5.     Syukur secara bahasa artinya………………………………………………………………
6.     Hakekat syukur adalah………………………………………………………………………..
7.     Semua apa yang dilakukan manusia akan kembali pada……………………..
8.     Kalau manusia tidak mensyukuri nikmat/kufur akan mendatangkan…………………………………………………………………………………….
9.     الحمد لله  artinya ………………………………………………………………………………..
10.          يشرب    artinya…………………………………………………………………………………..


TUGAS
Tulis kembali hadits tentang bersyukur dengan benar !
Hapalkan hadits tentang bersyukur dengan fasih !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar