BAB 1
HADITS TENTANG
PENTINGNYA ILMU, MENCARI ILMU DAN MENGAJARKAN ILMU
Kerangka Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Memahami Tentang pentingnya
ilmu, mencari ilmu dan mengajarkan ilmu
Indikator Pencapaian Hasil
Belajar
v Melafal kan Hadits
dengan fasih
v Menyebutkan arti
Hadits dengan benar
v Menyebutkan isi
kandungan Hadits
v Hafal Hadits beserta
artinya dengan baik
v Menunjukan perilaku
yang mencerminkan isi hadits
1. Hadits Tentang Pentingnya Ilmu, mencari
Ilmu dan
mengajarkan Ilmu
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
فَأَبَوَاهُ يُهَوَِدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ (رواه الطبرانى
والبيهقى )
a.
Arti
Kata-Kata
Bersabda
|
=
|
قَالَ
|
Rasulullah
|
=
|
رَسُوْلُ
اللهِ
|
Setiap anak Terlahir
|
=
|
كُلُّ مَوْلُوْدٍ
|
dilahirkan
|
=
|
يُوْلَدُ
|
Keadaan suci
|
=
|
عَلَى الْفِطْرَةِ
|
Maka kedua orang tua
|
=
|
فَأَ بَوَاهُ
|
Menjadikan yahudi
|
=
|
يُهَوِّدَانِهِ
|
Menjadikan Nashrani
|
=
|
وَيُنَصِّرَانِهِ
|
Menjadikan Majusi
|
=
|
وَيُمَجِّسَانِهِ
|
b. Terjemah
Telah
bersabda Rasulullah SAW : Setiap anak terlahir dalam(keadaan) suci, maka kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi,nashrani dan majusi…(H.R.Thobroni dan
Baihaqi)
c. Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits
ini menunjukan bahwa pentingnya Ilmu, Manusia adalah makhluk Allah yang paling
mulia ketika dilahirkan dalam keadaan bodoh,tidak mengetahui apa-apa, tidak
bisa bicara dan lain sebagainya selain menangis. Sedangkan tugas manusia di
dunia ini adalah sebagai khalifah tugas yang sangat berat dari Allah SWT yaitu
untuk melestarikan, mema’murkan dan mengambil manfaat dari semua
makhluk-nya.oleh karena itu manusia harus cerdas, pinter, memiliki ilmu yang
sangat tinggi untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
ini. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa manusia yang lahir dalam
keadaan suci, mempunyai potensi,mempunyai karakter maka kedua orang tuanyalah
yang akan menjadikan anak itu menjadi manusia yang berkualitas tinggi atau
menjadi manusia berkualitas rendah. Dengan adanya Ilmu, pendidikan dari orang
tua baik secara langsung maupun tidak langsung anak bisa berbicara, bisa
menghitung, membaca, bekerja dan lain sebagainya. Selain dari itu kita sudah
mengetahui bahwa maju mundurnya, tinggi dan rendahnya martabat seseorang
tergantung kepada ilmunya, amal perbuatan dan akhlaknya. Tidak akan ada
perbuatan kalau tidak ada ilmunya, kalaulah manusia memaksakan diri untuk
bekerja, beramal apapun tanpa mengetahui ilmunya pasti akan gagal.Ibnu Ruslan
mengatakan “ Barang siapa yang beramal tidak memakai ilmunya pasti amalnya di
tolak tidak diterima”.itulah pentinganya manusia harus memiliki ilmu baik ilmu
agama maupun ilmu pengetahuan umum. Allah SWT dan Rasulnya telah mewajibkan
kepada kita semua agar mencari ilmu supaya menjadi manusia yang cerdas,pinter
dan mengerti untuk bisa meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Sabda Nabi SAW :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْبِالصِّيْنِ فَإِنَّ
طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن عبد البر)
a. Arti Kata-Kata
Bersabda =
Rasulullah =
Carilah ilmu =
|
قال
رسول الله
اطلبواا لعلم
|
Walaupun di Negara cina =
Maka sesungguhnya mencari ilmu =
Wajib =
Kepada seluruh umat islam =
|
ولوبا لصين
فان طلب العلم
فريضة
على كل مسلم
|
b. Terjemah
Rasulullah
SAW Bersabda : Carilah Ilmu walaupun di Negara cina maka sesungguhnya mencari
ilmu itu hukumnya wajib bagi semua umat islam.
c. Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits
ini menunjukan tentang wajibnya mencari Ilmu seumur hidup karena Ilmu tidak ada
batasnya. Selagi manusia masih hidup di dunia diwajibkan untuk mencari ilmu,
walaupun ilmu itu adanya di negeri cina kita wajib untuk mencarinya.
Imam
syafi’I r.a mengatakan:
مَنْ أَرَادَالّدُنْيَافَعَلَيْهِ
بِالْعِلمِ وَمَنْ أَرَادَالأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya:
Barang isapa yang mengharapkan kebahagian hidup di dunia maka harus mengetahui
ilmunya, dan barang siapa yang mengharapkan kebahagian di akhirat maka harus
mengetahui ilmunya.
Kita
sebagai umat islam wajib hukumnya mencari ilmu untuk mencapai kebahagian hidup
di dunia dan akhirat.
Sebahagian
ulama mengatakan:
اَلْْعِلْمُ نُوْرٌ وَالْجَهْلُ
ظُلاَ مٌ
Artinya:
Ilmu bagaikan laksana sebuah cahaya, kebodoan bagaikan laksana sebuah
kegelapan.
Ilmu
di ibaratkan laksana sebuah cahaya, karena ilmu bisa menerangi hati
dan
pikiran manusia, jadi dengan ilmu kita bisa mengetahui apa-apa, yang tadinya
kita tidak bisa menulis jadi bisa, tidak bisa membaca jadi bisa, tidak bisa
menghitung jadi bisa menghitung, tidak tau apa-apa jadi tau dan lain
sebagainya. Kebodoan di ibaratkan laksana sebuah kegelapan, karena menggelapkan
hati dan pikiran manusia. Hidup manusia tidak terarah, tidak mengetahui halal
dan haram karena bodo. Oleh karena itu mari mengeroksi diri kita masing-masing
sudah sejauh mana ilmu yang kita miliki, terutama ilmu agama untuk melaksanakan
ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk menghasilkan kebahagian di
dunia dan di akhirat. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk datang
ke majlis ilmu, agar supaya kita setiap hari bertambah ilmu, dengan ilmu yang
kita miliki kita bisa meraih derajat yang tinggi dan mencapai kebahagian di dunia
dan di akhirat.
3. Hadits tentag mengajarkan ilmu
عَنْ عُثْمَانَ ابْنُ
عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْﺁنَ وَعَلَّمَهُ (رواه
البخاري والترمدي)
a. Arti Kata-Kata
Dari
=
Dari Nabi =
Bersabda =
Sebaik-baik
kalian =
Orang yang belajar Al-Qur’an =
Dan mengajarkannya =
|
عن
عن النّبي
قال
خيركم
من تعلّم القرأن
وعلّمه
|
b. Terjemah
Dari
Utsman r.a dari Nabi SAW bersabda: Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya.
c. Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Dalam
hadits ini , terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang
terbaik di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar
Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.Tentu, baik belajar ataupun mengajar yang
dapat membuat seseorang menjadi yang terbaik di sini, tidak bisa lepas dari
keutamaan Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an adalah kalam Allah,
firman-firman-Nya yang di turunkan kepada Nabi-Nya melalui pelantara Malaikat
Jibril Alaihissalam. Al-Qur’an adalah sumber pertama dan acuan utama dalam
ajaran islam. Karena keutamaan yang tinggi inilah, yang membuat Abu Abdirrahman
As-sulami salah seorang yang meriwayatkan hadits ini rela belajar dan
mengajarkan Al-Qur’an sejak zaman Utsman bin Affan hingga masa Al-Hajaj bin
yusuf Ats-Tsaqafi.
Maksud
belajar Al-Qur’an di sini, yaitu mempelajari cara membaca Al-Qur’an. Bukan
mempelajari tafsir Al-Qur’an, asbabun nuzulnya, nasikh mansukhnya, balaghahnya,
atau ilmu-ilmu lain dalam ulumul Qur’an. Meskipun ilmu-ilmu Al-Qur’an ini juga
penting di pelajari, namun hadits ini menyebutkan bahwa mempelajari Al-Qur’an
adalah lebih utama. Mempelajari Al-Qur’an adalah belajar membaca Al-Qur’an
dengan di sertai hukum tajwidnya, agar dapat membaca Al-Qur’an secara tartil
dan benar seperti ketika Al-Qur’an di turunkan, karena belajar ilmu tajwid itu
hukumnya wajib, begitu pula Allah dan Rasulnya sangat menyukai seorang muslim
yang pandai membaca Al-Qur’an beserta ilmu tajwidnya.
Adapun
maksud dari mengajarkan Al-Qur’an, yaitu mengajari orang lain cara membaca
Al-Qur’an yang benar berdasarkan hukum tajwidnya. Sekiranya mengajarkan
ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang di miliki
kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah SWT,
tentu mengajarkan Al-Qur’an lebih utama. Bahkan ketika sufyan Ats-tsauri
ditanya, mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan
Al-Qur’an, dia mengatakan bahwa mengajarkan Al-Qur’an lebih utama.
Namun
demikian, meskipun orang yang belajar Al-Qur’an adalah sebaik-baik orang muslim
dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain juga sebaik-baik orang muslim,tentu
akan lebih baik dan utama lagi jika orang tersebut menggabungkan keduanya.
Maksudnya, orang tersebut belajar cara membaca Al-Qur’an sekaligus mengajarkan
kepada orang lain apa yang telah dipelajarinya. Dan , dari hadits ini juga
dapat di pahami, bahwa orang yang mengajar Al-Qur’an harus mengalami fase
belajar terlebih dahulu. Dia harus sudah pernah belajar membaca Al-Qur’an
sebelumnya. Sebab, orang yang belum pernah belajar membaca Al-Qur’an, tetapi
dia berani mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain, maka apa yang di ajarkannya
akan banyak kesalahan. Karena dia mengajarkan sesuatu yang tidak di kuasai
ilmunya.
Uji Kompetensi
1. Manusia ketika di lahirkan dalam
keadaan………………………………………….
2. Tugas manusia di dunia ini
sebagai………………………………………………………
3. كل
مولودartinya………………………………………………………………………………….
4. على
الفطرهartinya……………………………………………………………………………..
5. mencari ilmu bagi setiap muslim
hukumnya……………………………………….
6. من
أرادالدّنيا.......................................................بالعلم
7. Ilmu bagaikan laksana
sebuah…………………………………………………………….
8. kebodoan bagaikan laksana
sebuah……………………………………………………
9. Sebagian amalan yang dapat membuat seorang
muslim menjadi yang
Terbaik diantara yang lainnya
adalah………………………………………………..
10. خيركم
من تعلّم القرأن وعلّمه artinya……………………………………………….
TUGAS
Tulislah
hadits tentang mengajarkan ilmu beserta artinya !
Hapalkanlah
hadits pentingnya ilmu,mencari ilmu dan mengajarkan ilmu
Dengan
benar dan fasih !
Biasakanlah
membaca Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an kepada oaring lain !
HADITS TENTANG SALAM DAN BERJABAT TANGAN
Kerangka
pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Memahami
pokok-pokok isi kandungan hadits tentang salam dan berjabat tangan
Indikator
Pencapaian hasil Belajar
v
Melafal hadits dengan fasih
v
Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v
Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v
Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang pentingnya salam dan berjabat tangan
1.
Hadits
Tentang Salam dan berjabat tangan
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَورَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَاأَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَيُّ الإِسْلاَمُ خَيْرٌ ؟ قَالَ:تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتُقْرِأُالسَّلاَمُ عَلَى
مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَّمْ تَعْرِفْ (متفق عليه)
a.
Arti
kata-kata
Dari
=
Seorang
lelaki =
Bertanya
=
Rasulullah
=
Apakah
yang terbaik di dalam islam=
Bersabda
=
Memberi
makanan = Memberi salam =
Terhadap
orang yang kau kenal =
Atau
tidak kau kenal
=
|
عن
أنّ رجلا
سأل
رسول الله
أيّ الإسلام خير
قال
تطعم الطعام
وتقرأالسلام
على من عرفت
ومن لم تعرف
|
b.
Terjemah
Abdullah
bin Amru r.a berkata: Seorang bertanya kepada Nabi SAW : apakah yang terbaik di
dalam islam ? jawab Nabi : member makanan dan member salam terhadap orang yang
kau kenal atau tidak kau kenal. (Buchary, muslim)
c.
Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Dalam
hadits ini Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar mempunyai sifat social
sesama umat muslim yaitu memberikan makanan
Dalam bentuk sadaqah. Juga Rasulullah menganjurkan kepada
kita supaya membiasakan membacakan salam kepada sesama muslim atau non muslim
baik yang kau kenal atau yang tidak kau kenal. Salam bukan sekedar ungkapan
kasih sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logika kasih sayang yang di wujudkan
dalam bentuk do’a pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita.
Tidak seperti kebiasaan orang arab yang mendo’akan untuk tetap hidup, tetapi salam mendo’akan agar
hidup dengan penuh kebaikan. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung
kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan
manfaat kepada siapa pun juga tanpa perkenan Allah SWT. Jadi jika kita memahami
hadits ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua umat muslim. Karena itu
Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran pengucapan salam antar
sesama muslim baik yang kau kenal atau yang tidak kau kenal dan beliau
menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama diantara
perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan. Selanjutnya Rasulullah SAW
memberikan arahan member salam bahwa :
·
Orang yang
berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan kaki
·
Orang yang
berjalan kaki harus member salam kepada yang duduk
·
Kelompokyang
lebih sedikit harus memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya
·
Yang
meninggalkan tempat harus memberi salam kepada yang di tinggal
·
Ketika pergi
meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di
rumah (malaikat yang akan menjawab)
·
Jika bertemu
berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Disamping harus memberi salam, kita juga harus menjawab
salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada kita, baik yang kau kenal
maupun yang tidak kau kenal. sebagimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat
An-Nisa Ayat 86:
وَإِذَاحُيِّيْتُمْ
بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْابِأَحْسَنَ مِنْهَاأَوْرُدُّوْهَاإِنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
حَسِيْبًا (النساء :86)
Artinya: Apabila kamu di hormati dengan suatu
penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah
dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu
kerjakan.
Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang
membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik. Hal ini telah di
contohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan oleh ibnu jarir dan
ibnu Abi Hathim. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para
sahabatny, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka
Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah.” Orang
kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah.” Maka
Rasulullah SAW membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh.”
Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah
wabarakatuh.” Rasulullah SAW menjawab: “Wa’alaika.” Orang ketiga pun terpanjat
dan bertanya, namun tetap dengan kerendah-hatian, “Wahai Rasulullah, ketika
mereka mengucapkan salam yang ringkas kepadamu, Engkau membalas dengan salam
yang lebih baik kalimatnya. Sedang aku memberi salam yang lengkap kepadamu, aku
terkejut Engkau membalasku dengan sangat singkat hanya dengan, “Wa’alaika.”
Rasulullah SAW menjawab, “ engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku
untuk yang lebih baik. Karena itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana
yang dijabarkan Allah didalam Al-Qur’an.”
Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa,
membalas salam dengan tiga frasa (anak kalimat) itu hukumnya sunnah, yaitu cara
yang di lakukan Nabi Muhammad SAW. Kebijaksanaan membatasi salam denga tiga frasa ini karena
salam dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.
Hadits berjabat tangan
Sabda Nabi SAW:
وَعَنِ الْبَرَاءِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:مَامِنْ
مُّسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّغُفِرَلَهُمَاقَبْلَ أَنْ يَّتَفَرَّقَا.
(رواه ابوداود)
a. Arti kata-kata
Dari
|
=
|
وعن
|
Bersabda
|
=
|
قال
|
Rasulullah
|
=
|
رسول
الله
|
Tiada dua orang muslim
|
=
|
مامن
مسلمين
|
Bertemu
|
=
|
يلتقيان
|
Berjabat tangan
|
=
|
فيتصا
فحان
|
Melainkan diampunkan dosa keduanya
|
=
|
الاغفرلهما
|
Sebelum berpisah
|
=
|
قبل ان
يتفرقا
|
b.
Terjemah
Al-Barra’
r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Tiada dua orang muslim yang bertemu
lalu berjabat tangan, melainkan diampunkan dosa keduanya sebelum berpisah. (Abu
Dawud).
c.
Pokok-pokok
isi kandungan hadits
Dalam
hadits ini Rasulullah SAW memberikan sebuah contoh yang sangat baik, ketika
kita bertemu dengan seseorang yang muslim atau yang non muslim, disamping kita
memberikan salam di anjurkan pula untuk berjabat tangan karena pahalanya sangat
besar Allah akan mengampuni dosa kita. berjabat tangan artinya: meletakan
telapak tangan pada telapak tangan orang lain, akan tetapi berjabat tangan
disini yang hukumnya sunnah yaitu berjabat tangan antara sesama laki-laki atau
sesama wanita, sedangkan berjabat tangan lelaki bersama wanita yang bukan
muhrimnya hukumnya haram.
Adapun
hikmah dan keutamaan berjabat tangan adalah:
1. Terampuninya dosa, sebagaimana hadits yang telah
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW
2. Menimbulkan rasa cinta antara orang yang saling
bersalaman
3. Menimbulkan ketenangan jiwa
4. Menghilangkan kebencian dalam hati
5. Berjabat tangan merupakan ciri orang-orang yang hatinya
lembut
Untuk
itu kita sebagai umat muslim biasakanlah mengucapkan salam dan berjabat tangan
agar kita selamanya ada dalam lindungan dan magfirrahnya Allah SWT. Orang yang
senantiasa membiasakan mengucapkan salam dan berjabat tangan hidupnya akan
tentram,tenang,damai,mulia dan selamat di dunia dan akhirat. Karena salam
mempunyai arti untuk keselamatan, kedamaian,ketentraman dan ketenangan.
Uji Kompetensi
Isilah
dengan jawaban yang benar !
1.
Pekerjaan yang terbaik di dalam
islam adalah…………………………………….
2.
Orang yang
berkendaraan harus memberikan salam
kepada………………………………………………………………………………………………..
3.
Yang
meninggalkan tempat harus memberika salam
kepada…………………………………………………………………………………………………
4.
السلام عليكم artinya……………………………………………………………………………
5.
اي الاسلام
خير artinya……………………………………………………………………….
6.
Menjawab
salam hukumnya………………………………………………………………
7.
واذاحييتم
بتحية فحيواباحسن منها أوردوها potongan
ayat Tersebut
Terdapat
dalam surat………………………………………………………………………….
8.
ما من مسلمين artinya…………………………………………………………………………
9.
Sebutkan
salah satu keutamaan berjabat tangan…………………………………
10.
Berjabat
tangan artinya……………………………………………………………………….
Tugas
Tulislah hadits tentang salam beserta artinya
Hapalkanlah hadits tentang salam dengan fasih
Biasakanlah gemar mengucapkan salam dan berjabat tangan
Hadits Tentang kewajiban
bertaqwa
Kerangka
pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Memahami
pokok-pokok isi kandungan hadits tentang kewajiban bertaqwa
Indikator
Pencapaian hasil Belajar
v
Melafal hadits dengan fasih
v
Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v
Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v
Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits tentang
Kewajiban bertaqwa
1. Hadits Tentang Kewajiban bertaqwa
عن ابى در قال:قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم :اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها
وخالق النا س بخلق حسن. (رواه التر مدي)
a. Arti kata-kata
Bertaqwalah =
Dimana saja =
Engkau berda =
Iringilah
=
Perbuatan buruk =
Perbuatan baik =
Menghapus =
Bergaulah
=
Dengan akhlak =
Yang baik
=
|
اتق
حيثما
كنت
اتبع
السيئة
الحسنة
تمحها
خالق
بخلق
حسن
|
b. Terjemahan
2.
Dari Abi
Dzar r.a Berkata, Rasulullah SAW bersabda, bertaqwalah kepada Allah di mana
saja engkau berada dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik tentu
akan menghapusnya dan bergaulah sesame manusia dengan akhlak yang baik (H.R.At.
Turmudzi)
c. Pokok-pokok isi kandungan hadits
Taqwa
adalah taat mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya,
dengan hati yang ikhlas semata-mata mengharapkan keridhoan Allah SWT. Taqwa
dapat membuat orang berkedudukan mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13 :
....إن أكرمكم عند الله أتقاكم.... (الحجرات)
Artinya : Sesungguhnya orang
yang paling mulia di sisi Allah adalah orang
Yang paling bertaqwa diantara
kalian.
Selanjutnya
di dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW Menyuruh kita sebagai umatnya agar
bertaqwa kepada Allah SWT di manapunkita berada. Kemudian Nabi juga menyuruh
agar segera mengiringi keburukan dengan perbuatan baik. Dan bergaulah dengan manusia.
Hadits
ini menunjukan bahwa bertaqwa kepada Allah tidak hanya beribadah kepada Allah
saja, tetapi harus berakhlak baik terhadap sesame manusia. Apalagi terlanjur
berbuat keburukan segera mengiringinya dengan perbuatan baik, sehingga
keburukan itu dapat terhapus. Dapat kita simpulkan bahwa perintah pertama dalam
Hadits ini
Adalah
bertaqwa kepada Allah SWT. Orang yang bertaqwa tidak memandang tempat ataupun
waktu. Dimanapun kita berada dan saat yang bagaimana pun kita tetap taat
menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya.
Orang
bertaqwa tidak hanya taat apabila berkumpul dengan orang lain, tetapi ia tetap
taat,pada saat berkumpul dengan orang lain dan pada saat sendirian. Baik dalam
kedaan senang maupun dalam keadaan susah. Di rumah atau dalam perjalanan, di
negeri sendiri atau di negeri orang. Ia mentaati perintah agama semata-mata
hanya karena Allah, bukan karena manusia. Di manapun manusia berada, Allah akan
tetap melihat dan mengetahi. Orang yang berbuat jahat bersembunyi sendirian dan
dalam rumah yang terkunci atau rumah itu terletak di tengah hutan, niscaya
Allah mengetahuinya. Itulah Nabi menyuruh agar bertaqwa di manapun kita berada.
Perintah
kedua adalah agar mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Ketika
seseorang terlanjur melakukan perbuatan buruk, segeralah ia menebusnya dengan
perbuatan baik, karena perbuatan buruk itu akan terhapus. Perbuatan buruk
adalah perbuatan yang dilarang islam seperti mengupat, mencela, membicarakan
aib orang lain,menghina sesama kawan, mengolok-olokan, hasad, dengki,iri hati
dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan seperti itu termasuk perbuatan dosa. Jika ia
terlanjur melakukannya, hendaklah segera minta maaf, kemudian bertaubat kepada
Allah serta menebusnya dengan perbuatan baik, seperti memberikan sedekah kepada
fakir miskin, menolong orang lain, mengembirakan hati orang lain dan lain-lain.
Dosa
perbuatan buruk yang terlanjur di lakukan itu akan terhapus oleh pahala
perbuatan baik yang kita lakukan sesudahnya.
Perintah
ketiga, yaitu agar bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang mulia. Nabi
kita Muhammad SAW menyuruh umatnya agar bergaul sesama manusia dengan akhlak
yang baik, karena salah satu tugas beliau adalah menyempurnakan akhlak.
Rasulullah SAW bersabda:
عن أبى هريرة رضي الله
عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: انما بعثت لأ تمم مكا رم الأ خلا ق .
( رواه البخا رى )
Artinya
: Dari Abu Hurairah R.A dari Nabi Muhammad SAW beliau
Bersabda : “ Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan Akhlak yang mulia. “
(H.R.Al Bukhari)
Akhlak
terdiri dari empat bagian :
1. Akhlak kepada Allah
2. Akhlak terhadap sesama manusia
3. Akhlak terhadap diri sendiri
4. Akhlak terhadap mahluk lainnya.
Perintah
Nabi untuk bergaul sesama manusia dengan akhlak yang baik adalah perintah yang
bertujuan menyempurnakan akhlak manusia terhadap sesama manusia.
Maksud
bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik bersikap dan bertingkah
laku menyenangkan, dan tidak menyakiti
orang lain, misalnya: sopan santun,bermuka manis, tutur kata yang halus
menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, jujur, ramah tamah,suka
menolong, tidak sombong, tidak suka mengumpat dan mencela, tidak suka
menjelekan orang lain, tidak suka berburuk sangka, tidak suka berkelakuan kasar
dan sebagainya.
d. KESIMPULAN
1. Taqwa harus di lakukan di manapun kita
berada
2. Orang yang bertaqwa, taat beribadah kepada
Allah dan berakhlak
Mulia terhadap sesama manusia.
3. Jika orang terlanjur melakukan perbuatan
buruk, hendaklah segera
Mengiringinya dengan perbuatan baik.
4. Hendaklah kita bergaul sesama manusia dengan
akhlak yang baik dan
Menghindarkan perbuatan
yang dapat menyakitkan hati orang
lain.
5. Nabi Muhammad SAW di utus oleh Allah SWT
untuk
Menyempurnakan akhlak yang mulia
2. Sabda Nabi Muhammad SAW
عن حبيب ابن فراش رضي الله عنه قال, قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: المسلم أ خوالمسلم لاأفضل أحدكم الابالتقوى (رواه
الطبرانى)
a.
Arti
kata-kata
Dari
|
|
عن
|
Bersabda
|
|
قال
|
Rasulullah
|
|
رسول
الله
|
Kaum muslimin,orang-orang islam
|
|
أخوالمسلم
|
Saudara-saudara orang islam
|
|
لاأفضل
|
Tidak ada kelebihan
|
|
أحدكم
|
Salah seorang kamu semua
|
|
الابالتقوى
|
Kecuali karena taqwa
|
|
|
b. Terjemah
Dari
Habib bin Firasy R.A berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : Kaum muslimin itu
bersaudara tidak ada kelebihan seseorang atas yang lain kecuali karena Taqwa
(H.R.Thabrani)
c. pokok-pokok isi kandungan hadits
Hadits
ini menerangkan bahwa orang muslim dengan orang muslim lainnya adalah
bersaudara.tidak ada kelebihan atas orang lain kecuali karena taqwanya.
Maksud
sabda Nabi Muhammad SAW diatas adalah semua orang Islam itu bersudara, yang
kaya, yang miskin, yang pandai, yang bodoh, yang kuat, yang lemah, yang
berpangkat maupun masyarakat biasa, semua bersaudara. Karena tidak pantas apabila sesama orang muslim saling
meremehkan dan merendahkan, saling mengejek atau menghina. Sesama muslim harus
hidup rukun, bersatu, tolong menolong dan bantu membantu satu sama lain. Orang
wajib menolong orang yang miskin, orang yang pandai mengajar orang yang bodoh,
sikuat membantu yang lemah, orang berpangkat dan penguasa wajib melindungi
rakyatnya. Apabila ada orang yang terkena musibah, yang lain segera menolong
mengatasi kesulitannya. Dengan cara seperti itu akan tercapai persaudaraan dan
persatuan umat Islam. Semua orang Islam mempunyai kedudukan yang sama, karena
diciptakan Allah SWT dengan cara yang sama dan mereka bersaudara. Tidak ada
seorang muslim yang lebih utama dari muslim lainnya. Satu-satunya hal yang
membedakan keutamaan orang muslim ialah taqwa. Kepandaian,kekuatan,kekayaan, Jabatan,pangkat
dan kegagahan/kecantikan seseorang tidak dapat membuat seseorang menjadi utama
dan mulia.Yang menentukan kemulian seseorang adalah ketaqwaannya, sesuai firman
Allah SWT
إن أكرمكم عندالله أتقاكم....(الحجرات )
Artinya:
“
Sesungguhnya (orang) yang paling mulia di hadapan Allah adalah (orang) yang
paling taqwa di antara kamu.” (QS.Al-Hujurat: 13)
Dengan
firman Allah ini jelas bahwa ketaqwaan itu yang membuat seseorang lebih mulia
menurut pandangan Allah, makin tinggi derajat taqwa seseorang makin tinggi pula
derajat kemuliannya di sisi Allah SWT.
Orang
yang lebih bertaqwa kepada Allah lebih mulia kedudukannya di sisi Allah dari
pada orang kaya yang tidak bertaqwa. Orang bodoh yang lebih bertaqwa lebih
mulia dari pada orang pandai yang tidak bertaqwa, orang miskin yang lebih
bertaqwa lebih mulia di sisi Allah dari pada orang kaya, berkedudukan dan
berpangkat yang tidak bertaqwa.
Itulah
sebabnya seseorang yang memiliki kelebihan kekayaan, kapandaian dan kekuatan
tidak boleh sombong dan tidak boleh menghina orang yang lemah dan rendah dan
orang yang lemah itu lebih utama dan mulia dari pada orang yang menghinanya,
karena ia lebih bertaqwa terhadap Allah SWT. Yang lebih mulia dan lebih utama
lagi ialah orang pandai, kaya,berkedudukan dan gagah atau cantik yang bertaqwa
terhadap Allah SWT dan suka menolong orang-orang yang miskin dan rakyat kecil.
Pengertian
Taqwa:
Taqwa
ialah taat menjalankan perintah Allah SWT
dan meninggalkan larangan-Nya dengan ikhlas, semata-mata mengharapkan
keridhoan Allah. Orang yang bertaqwa selalu menjalankan ajaran Islam. Ia selalu mengerjakan perintah-perinta-Nya
dan menghindarkan larangan-larangan-Nya.
“Atqaakum”
yang paling taqwa diantara kamu berarti orang yang lebih taat menjalankan
perintah agama, lebih ikhlas melaksanakan aturan dan hukum Allah. Tidak pernah
meninggalkan shalat 5 waktu sehari semalam. Rajin melaksanakan ibadah sunnah
tidak pernah meninggalkan puasa Ramadhan, kecuali udzur Syar’i. zakat selalu
dibayarkan, baik zakat fitrah maupun zakat harta. Sesama manusia ia selalu
berakhlak mulia.
Taqwa
adalah sumber akhlak yang mulia. Orang yang bertaqwa pasti memiliki akhlak yang
terpuji, baik akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak
terhadap diri sendiri maupun akhlak terhadap makhluk lainnya. Sifat , tingkah
laku dan perbuatan sehari-haribagi yang bertaqwa menunjukan budi pekerti yang
luhur. Di dalam pergaulan sesama teman ia selalu menyenangkan hati orang lain,
selalu menepati janji, tidak pernah berdusta, selalu jujur, rendah hati, ramah
tamah dan sopan santun. Orang yang bertaqwa adalah orang yang dekat dengan
Allah dan sesama manusia. Ia akan di senangi dan dikasihi Tuhan serta disayangi
kawan-kawannya.
KESIMPULAN
1. Kaum muslimin itu bersaudara
2. Semua orang Islam tidak boleh saling merendahkan dan
menghina orang lain.
3. Semua muslim memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah
SWT
4. Kemuliaan seseorang di tentukan oleh ketaqwaannya.
5. Taqwa itu ialah menjalankan perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya
6. Orang yang bertaqwa akan berakhlak mulia, baik terhadap
Allah, terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri maupun terhadap makhluk
yang lain.
Uji Kompetensi
1. المسلم أخوالمسلم لا أفضل...............................................................
2. أخوالمسلم artinya……………………………………………………………………………..
3. ان اكرمكم عندالله اتقكم artinya…………………………………………………………..
4. ان اكرمكم عندالله اتقكم terdapat
dalam surat…………………..ayat………….
5. Kaum muslimin itu………………………………………………………………………………
6. Semua orang Islam tidak boleh
saling…………………………………………………..
7. Semua muslim memiliki kedudukan yang
sama di sisi………………………….
8. Kemuliaan seseorang ditentukan
oleh………………………………………………….
9. Taqwa itu
ialah……………………………………………………………………………………
10.
Jika
orang terlanjur melakukan perbuatan buruk, hendaklah……..........
……………………………………………………………………………………………………………
TUGAS
Tulislah hadits tentang Taqwa beserta artinya
Hapalkanlah hadits tentang Taqwa dengan fasih
Biasakanlah berakhlak mulia dan tingkatkan ketaqwaan
kepada Allah SWT
Hadits
Tentang Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan
Kerangka
pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Memahami
pokok-pokok isi kandungan hadits tentang
Rukun
Iman, Rukun Islam dan Ihsan
Indikator
Pencapaian hasil Belajar
v
Melafal hadits dengan fasih
v
Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
v
Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku yang mencerminkan isi hadits
tentang
Rukun Iman,
Rukun Islam dan Ihsan
1.
Hadits
Tentang Rukun Iman
Nabi SAW
Bersabda:
الايمان ان تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم
الاخروتؤمن بالقدر خيره وشره.
a. Arti
Kata-kata
Iman
=
Engkau percaya =
Kepada Allah =
Dan malaikat-malaikat-Nya =
Dan kitab-kitab-Nya =
Dan rasul-rasul-Nya =
Dan hari akhir/hari kiamat =
Dan kepada taqdir =
Baiknya =
Dan buruknya =
|
الايمان
ان تؤمن
بالله
وملائكته
وكتبه
ورسله
واليوم الاخر
بالقدر
خيره
وشره
|
b.
Terjemah
“ Iman
yaitu engkau percaya kepada Allah, kepada Malaikat-Malaikat Nya, kepada Kitab-Kitab
Nya, kepada Rasul-Rasul Nya, kepada Hari akhir/Hari kiamat dan engkau percaya
kepada takdir yang baik dan buruk. HR.Lima(imam Hadits).
c.
Pokok-Pokok isi kandungan hadits
Hadits ini
menjelaskan tentang pokok keimanan yang harus kita yakini dengan sepenuh hati.
Pokok-pokok keimanan tersebut terdiri atas enam macam, yang biasa disebut
dengan rukun iman, yaitu:
1.
Iman kepada
Allah
2.
Iman kepada
para Malaikat
3.
Iman kepada
Kitab-kitab Allah
4.
Iman kepada
Rasul-Rasul Allah
5.
Iman kepada
Hari Akhir
6.
Iman kepada
Taqdir Allah
Keenam
rukun iman diatas wajib kita percayai seluruhnya tidak boleh tertinggal
satupun. Misalnya: kita tidak percaya kepada Hari Akhir, ini tidak dibenarkan
oleh agama, karena enam rukun iman tersebut satu sama lain saling berkaitan.
Bagi
orang muslim, iman adalah pondasi atau dasar. Orang yang tidak punya iman
adalah bagaikan rumah yang tidak punya pondasi, sehingga mudah roboh. Iman juga
merupakan syarat syah nya beramal. Seseorang yang tidak beriman tidak diterima
amal shalehnya oleh Allah.
Walaupun iman seseorang itu tidak tampak, namun dapat
di lihat dalam perbuatan dan tingkah lakunya. Itulah sebabnya iman harus di
wujudkan dalam perbuatan yang baik atau amal shaleh.
Dalam
surat Al-Ashr Allah berfirman
والعصر1 ان الإنسان لفي خسر 2 الا الدين
امنوا وعملوا الصلحت وتواÎóÇyèø9$#ur
ÇÊÈ
صوابالحق وتوا
صوابالصبر 3
Artinya
:
1.
Demi masa
2.
Sesungguhnya
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
3.
Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati
tentang kebenaran dan nasehat menasehati tentang kesabaran.
2.
Hadits
Tentang Rukun Islam
عن ابن عمررضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم : بني الإسلام على خمس : شهادة أن لاإله ا لاالله, وان محمدا رسول الله واقام
الصلاة وايتاءالزكاة وحج البيت وصوم رمضان (رواه البخارى)
a. Arti
Kata-kata
Dari Ibnu Ummar r.a =
Berkata
=
Didirikan
=
Islam =
Atas lima
=
Bersaksi
=
Bahwa tidak ada tuhan =
Kecuali
Allah =
Dan sesungguhnya Nabi Muhammad =
Utusan Allah
=
Dan mendirikan shalat =
Dan membayar zakat =
Dan haji =
Dan puasa di bulan Ramadhan =
|
عن ابن عمر رضي الله
عنه
قال
بني
الإسلام
على خمس
شهادة
ان لاإله
الاالله
وأن محمد
رسول الله
واقام الصلاة
وايتاءالزكاة
وحج البيت
وصوم رمضان
|
b.
Terjemah
Dari Ibnu Umar RA berkata
Rasulullah SAW bersabda: Islam itu didirikan atas lima perkara:
1.
Bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu utusan
Allah
2.
Mendirikan
Shalat
3.
Membayar
Zakat
4.
Pergi Haji
jika mampu
5.
Puasa pada
bulan Ramdhan
(HR.Al-Bukhari)
c.
Pokok-pokok isi
kandungan hadits
Hadits ini menjelaskan
pokok-pokok agama Islam yang biasa disebut dengan rukun Islam. Pokok agama
Islam (rukun islam) ada lima, sebagaimana isi hadits di atas:
1.
Syahadat.
Syahadat atau
kesaksian ada dua macam yaitu syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Keduanya
disebut syahadatain.
a.
Syahadat
tauhid
أشهد أن لاإله إلاالله
Artinya: “
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah “
b.
Syahadat
rasul
وأشهد أن محمدارسول الله
Artinya: “
Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.”
2.
Mengerjakan atau
mendirikan Shalat
Shalat merupakan salah satu pokok-pokok agama Islam yang
harus di kerjakan. Shalat yang wajib di kerjakan oleh seorang muslim dalam
sehari semalam ada lima, yaitu Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh.
3.
Membayar
Zakat
Zakat yaitu mengeluarkan sebagian harta benda kita untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya menurut ukuran dan aturan tertentu.
Zakat ada dua, yaitu Zakat fitrah dan zakat maal. Zakat
fitrah yaitu zakat badan yang di keluarkan menjelang hari raya Idul Fitri.
Zakat maal yaitu zakat yang berupa harta benda, seperti:
zakat hasil tanaman (makanan) pokok, binatang ternak, emas, uang dan
sebagainya.
4.
Puasa
Ramadhan
Puasa bulan Ramadhan wajib dilaksanakan sebulan penuh
bagi setiap muslim kecuali dalam keadaan berhalangan yang di bolehkan oleh
syara’, seperti sakit, hamil tua, atau
sedang dalam perjalanan, maka diberi keringanan untuk mengerjakan pada hari
lain di luar bulan Ramadhan.
5.
Pergi haji
Menunaikan ibadah Haji wajib bagi orang muslim yang
mampu. Ibadah haji dilaksanakan di Makkah pada bulan Dzulhujjah atau bulan
haji.
Lima
pokok ajaran Islam ini harus dilaksanakan seluruhnya oleh setiap muslim menurut
syarat-syarat tertentu, seperti zakat dan ibadah haji dilakukan oleh mereka
yang mampu.
3.
Hadits
Tentang Ihsan
الإحسان:
ان تعبدالله كأ نك تراه وإن لم تكن تراه فإنه يراك. (رواه مسلم)
a.
Arti
Kata-kata
Ikhsan (berbuat baik) =
Engkau menyembah =
Seolah- olah engkau melihat-Nya =
Dan jika tidak engkau melihat-Nya=
Maka sesungguhnya Dia (Allah) =
Melihatmu =
|
الإحسان
أن تعبدالله
كأنك تراه
وإن لم تكن تراه
فإنه
يراك
|
b.
Terjemah
Ikhsan ialah
engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak
dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia (Allah) melihatmu. H.R.Muslim
c.
Pokok-Pokok
isi kandungan hadits
Hadits ini
memberikan petunjuk kepada kita agar hendaknya suasana hati dan perilaku kita
senantiasa dekat dengan Allah, sehingga semua sikap dan tindakan kita sesuai
dengan aturan dan hukum Allah.
Dengan
ihsan, berarti ibadah kita dan pengabdian diri kita kepada Allah harus
dilaksanakan secara ikhlas semata-mata hanya karena Allah. Kita seolah-olah
selalu melihat-Nya dengan keyakinan bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi
kita.
Dengan ihsan
kita dituntut untuk selalu berbuat baik dalam segala pekerjaan, yaitu
mengerjakan amal perbuatan menurut ajaran Allah. Orang yang mencapai tahap
ikhsan biasanya tidak akan berbuat dosa, misalnya berbohong, menipu, mencuri, berbuat
semena-mena pada orang lain dan lain sebagainya. Mengapa demikian ?, karena dia
merasa bahwa segala gerak geriknya selalu dilihat dan diawasi oleh Allah. Orang
yang mencapai ikhsan juga akan senantiasa berbuat baik kepada siapa saja, baik
kepada sesama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan terhadap apa yang terdapat
dalam alam semesta ini. Orang yang berbuat baik atau ikhsan disebut mukhsin. Seseorang dapat
disebut mukhsin, apabila semua pekerjaan dan perbuatannya baik dalam beribadah
maupun dalam perbuatan sehari-hari dilaksanakan dengan ikhlas semata-mata
karena Allah.
Uji Kompetensi
Isilah titik-titik di bawah ini denagan benar !
1. Iman
secara bahasa artinya…………………………………………………………………
2. وكتبه Artinya………………………………………………………………………………………
3. Adanya
bumi, langit dan alam semesta beserta isinya adalah bukti
adanya………………………………………………………………………………………………..
4. Orang
yang berbuat baik tanpa dilandasi iman kepada Allah SWT, maka
amalnya…………………………………………………………………………………….
5. Menurut
hadits tentang islam, rukun islam itu terdiri atas…………………………………………………………………………………………..pokok
6. Salahsatu
pokok ajaran agama islam yang biasanya dilaksanakan menjelang hari raya Idul
Fitri adalah……………………………………………………
7. Pokok
islam yang pertama ialah…………………………………………………………..
8. Orang
yang senantiasa berbuat baik (ihsan) disebut……………………………
9. Di
dalam beribadah, Walaupun kita tidak bisa melihat Allah, tapi kita yakin bahwa
Allah……………………………………………………………………………….
10.
Apa yang di maksud dengan
ihsan……………………………………………………..
TUGAS :
Tulis kembali hadits tentang iman dengan benar !
Hapalkan hadits tentang ikhsan dengan fasih !
Hadits Tentang Bersyukur
Kerangka pembelajaran
Kompetensi Dasar
Memahami pokok-pokok isi kandungan hadits tentang
Bersyukur
Indikator Pencapaian hasil Belajar
v Melafal hadits dengan
fasih
v Menyebutkan kata-kata
hadits dengan benar
v Hafal hadits beserta
artinya dengan lancar
v Menunjukan perilaku
yang mencerminkan isi hadits tentang
Bersyukur
1.
Hadits Tentang Bersyukur
وعن أنس رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم: إن الله ليرضى عن العبد يأ كل الأكلة فيحمده عليها ويشرب الشربة فيحمده
عليها. (رواه مسلم )
a. Arti
Kata-Kata
Dari
=
Bersabda
=
Rasulullah =
Sesungguhnya Allah =
Puas/ meridhai =
Dari seorang =
Bila makan =
Membaca Alhamdulillah =
Dan minum =
Membaca Alhamdulillah =
|
عن
قال
رسول الله
ان الله
ليرضى
عن العبد
يأكل الأكلة
فيحمده عليها
ويشرب الشربة
فيحمده عليها
|
b.
Terjemah
Dari Anas
r.a berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Allah puas dari seorang yang bila
makan membaca Alhamdulillah dan jika minum membaca Alhamdulillah (memuji Allah
atas pemberian ni’mat makan dan minum itu).
c.
Pokok –pokok
isi kandungan hadits
Hadits ini
memberikan pelajaran agar kita selalu bersyukur kepada Allah atas
ni’mat-ni’mat-Nya yang telah diberikan kepada kita seperti ni’mta sehat akal,
sehat badan, sehat jasmani,sehat rohani, ni’mat iman, ni’mat islam, ni’mat di
beri mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan ni’mat-ni’mat yang lainnya.
Jikalau kita menghitung keni’matan yang diberikan Allah SWT kepada kita dengan
alat yang paling canggih yang ada di dunia ini,niscaya tidak akan terhitung.
Ini menunjukan betapa banyaknya ni’mat Allah yang diberikan kepada hambanya.
Timbul pertanyaan, “sudahkah kita mensyukuri keni’matan itu?
Syukur
secara bahasa artinya,”membuka dan menyatakan” membuka dan menyatakan
kenikmatan kepada orang lain baik secara lisan dengan mengucapkan terima kasih
“الحمد
لله “ atau berupa perbuatan yang misalnya : sedekah
atau sifat yang terpuji lainnya. Sedangkan hakikat syukur adalah: menggunakan
seluruh nikmat yang diberikan Allah SWT untuk taat kepada Nya dan tidak
menggunakannya untuk berbuat maksiat. Dengan kata lain syukur itu suatu sikap
perilaku seseorang yang merasa tenang, puas dan berterima kasih atas segala
nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Pada dasarnya Allah SWT tidak membutuhkan manusia
untuk bersyukur tetapi manusialah yang lebih membutuhkannya. Jika banyak
diantara manusia yang bersyukur Allah tidak mengambil keuntungan sedikitpun
dari bersyukurnya, begitu pula sebaliknya jika banyak manusia bahkan seluruh
manusia yang kufur/ tidak mau bersyukur, Allah SWT tidak akan pernah merasa
rugi, tetapi semua apa yang dilakukan manusia kembali pada dirinya sendiri.
Allah SWT
berfirman dalam surat An-Naml ayat 40:
....ومن
شكرفإنما يشكر لنفسه ومن كفر فإن ربي غني
كريم
. (النحل 40 )
Artinaya : “ Barang siapa yang bersyukur, maka hal itu
adalah untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar (tidak
mansyukuri nikmat) sesungguhnya Allah itu Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (Q.S.
An-Naml: 40)
Allah
SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
لئن شكرتم
لأ زيد نكم ولئن كفرتم إن عذا بي لشديد. (ابراهيم 7)
Artinya
: “ sesungguhnya jika kamu bersyukur
pasti kami menambah nikmatmu dan jika kamu mengingkari/kufur terhadap
nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S.Ibrahim: 7)
Dua
ayat Al-Qur’an di atas sudah jelas bahwa kita bersyukur atas nikmat yang
diberikan Allah SWT kepada kita manfaat dan hikmahnya untuk diri kita sendiri.
Kalau kita pandai bersyukur kepada Allah SWT insya Allah nikmat yang ada bakal
tetap dan berkah dan akan cepat mendatangkan nikmat yang belum ada, akan tetapi
jika kita tidak pandai bersyukur kepada Allah SWT atas nikmtnya, maka akibatnya
nikmat yang ada akan hilang barokahnya dan akan mendatangkan azab/siksa dari
Allah SWT baik didunia maupun di akhirat. Dan gunakanlah kenikmatan yang di
berikan Allah kepada kita sesuai dengan jalan di ridhai Allah serta kita harus
selalu ingat kepada Allah dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Uji Kompetensi
1. ان الله ليرضىartinaya……………………………………………………………………….
2. فيحمده artinya……………………………………………………………………………………
3. لئن شكرتم لأزيد نكم ولئن كفرتم.......................................................
4. ومن شكر فإنما يشكر لنفسه ومن كفر فإن ربي
غني كريم firman
ini terdapat dalam Al-Qur’an surat………………………………ayat……………………
5. Syukur
secara bahasa artinya………………………………………………………………
6. Hakekat
syukur adalah………………………………………………………………………..
7. Semua
apa yang dilakukan manusia akan kembali pada……………………..
8. Kalau
manusia tidak mensyukuri nikmat/kufur akan
mendatangkan…………………………………………………………………………………….
9. الحمد لله artinya ………………………………………………………………………………..
10.
يشرب artinya…………………………………………………………………………………..
TUGAS
Tulis kembali hadits tentang bersyukur dengan benar !
Hapalkan hadits tentang bersyukur dengan fasih !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar